Konsep Dewa Dalam Hindu
Dewa-Dewi HinduDewa dan Dewi dalam agama Hindu bukanlah Tuhan tersendiri yang menyaingi Brahman. Dalam agama Hindu ada banyak kepribadian, atau perwujudan, yang dipuja sebagai Dewa atau Murti. Kepercayaan Hindu menyatakan bahwa mereka adalah aspek dari Brahman yang mulia; Awatara dari makhluk tertinggi (Bhagawan); atau dianggap makhluk yang berkuasa yang dikenal sebagai dewa. Pemujaan terhadap setiap Dewa bervariasi di antara tradisi dan filsafat Hindu yang berbeda. Seringkali makhluk tersebut digambarkan berwujud manusia, atau setengah manusia, dengan ikonografi yang unik dan lengkap dalam setiap kasus.
Iswara
Bhagawan adalah istilah yang dipakai untuk merujuk kepada aspek dari kepribadian Tuhan, bukan untuk dewa-dewi tertentu. Bhagawan tak memiliki jenis kelamin tertentu, bisa dipandang sebagai ayah atau ibu. Kebanyakan umat Hindu, dalam praktek pemujaan sehari-hari, memuja beberapa wujud dari aspek Tuhan tersebut, meskipun mereka percaya terhadap banyak konsep Brahman yang abstrak. Hal ini memungkinkan memuja Tuhan dengan perantara simbol atau gambar, atau membayangkan Tuhan sebagai wujud tertentu.Terdapat berbagai nama serta gambar dan simbol-simbol yang berbeda, tergantung aspek yang mana yang dipuja. Sebagai contoh, ketika Tuhan bergelar sebagai pencipta, ia disebut Brahma oleh umat Hindu. Ketika Tuhan bergelar sebagai pemelihara, umat Hindu menyebutnya Wisnu. Ketika Tuhan bergelar sebagai pemusnah dunia, ia disebut Siwa.Beberapa aspek individual dari Tuhan tersebut juga memiliki nama dan gambaran yang berbeda. Sebagai contoh, Kresna dan Rama dianggap sebagai penjelmaan Wisnu. Berbagai Dewa dan gambarannya yang ditemukan dalam agama Hindu dianggap merupakan manifestasi dari satu Tuhan, yang disebut Bhagawan dalam aspek kepribadian dan disebut Brahman ketika dianggap sebagai konsep abstrak.
Trimurti
Dalam agama Hindu, Trimurti (atau Tritunggal Hindu) adalah tiga aspek Tuhan dalam wujudnya sebagai Brahma, Wisnu, dan Siwa.
Dewa dan Dewi
Agama Hindu menyebut adanya banyak dewa individual. Berbagai dewa dan dewi adalah personifikasi dari aspek Tuhan yang esa dan sama (Iswara). Sebagai contoh, ketika umat Hindu membayangkan Iswara sebagai pemberi ilmu dan pengetahuan, aspek Iswara tersebut diidentifikasi sebagai Dewi Saraswati. Dewi Laksmi adalah personifikasi Iswara sebagai pemberi kekayaan dan kemakmuran. Tidak berarti bahwa Iswara adalah penguasa segala dewa-dewi. Iswara hanyalah nama yang digunakan untuk merujuk kepada kepribadian Tuhan secara umum, dan tidak merujuk kepada dewa-dewi tertentu.
Awatara
Beberapa perkumpulan sekte agama Hindu, seperti Waisnawa dan Smartisme, memberi pelajaran bahwa Tuhan turun ke bumi dalam wujud manusia atau makhluk tertentu untuk membantu mereka menemukan pencerahan dan kebebasan (moksa). Inkarnasi dari Tuhan disebut Awatara. Konsep awatara dari agama Hindu mirip dengan kepercayaan yang ditemukan dalam agama Kristen bahwa Tuhan menjelma dalam wujud Yesus. Tetapi, saat kebanyakan umat Kristen menganggap Tuhan mengambil wujud manusia hanya sekali, Hindu mengajarkan bahwa ada banyak awatara sepanjang sejarah dan terus bertambah. Maka Kresna, yang tidak hanya dianggap sebagai salah satu inkarnasi namun sumber segala inkarnasi, mengatakan:
Dewa (Hindu)
Dalam ajaran agama Hindu, Dewa (Devanagari: देव) adalah makhluk suci, makhluk supernatural, penghuni surga, malaikat, dan manifestasi dari Brahman (Tuhan Yang Maha Esa). Dalam agama Hindu, musuh para Dewa adalah Asura. Dalam tradisi Hindu umumnya seperti Advaita Vedanta dan Agama Hindu Dharma, Dewa dipandang sebagai manifestasi Brahman dan enggan dipuja sebagai Tuhan tersendiri dan para Dewa setara derajatnya dengan Dewa lain. Namun dalam filsafat Hindu Dvaita, para Dewa tertentu memiliki sekte tertentu pula yang memujanya sebagai Dewa tertinggi. Dalam hal ini, beberapa sekte memiliki paham monotheisme terhadap Dewa tertentu.
Etimologi
Kata “dewa” (deva)berasal dari kata “div” yang berarti “bersinar”. Dalam bahasa Latin “deus” berarti “dewa” dan “divus” berarti bersifat ketuhanan. Dalam bahasa Inggris istilah Dewa sama dengan “deity”, dalam bahasa Perancis “dieu” dan dalam bahasa Italia “dio”. Dalam bahasa Lithuania, kata yang sama dengan “deva” adalah “dievas”, bahasa Latvia: “dievs”, Prussia: “deiwas”. Kata-kata tersebut dianggap memiliki makna sama. “Devi” (atau Dewi) adalah sebutan untuk Dewa berjenis kelamin wanita. Para Dewa (jamak) disebut dengan istilah “Devatā” (dewata).
Dewa dalam Weda
Dalam kitab suci Reg Weda, Weda yang pertama, disebutkan adanya 33 Dewa, yang mana ketiga puluh tiga Dewa tersebut merupakan manifestasi dari kemahakuasaan Tuhan Yang Maha Esa. Dewa yang banyak disebut adalah Indra, Agni, Waruna dan Soma. Baruna, adalah Dewa yang juga seorang Asura. Menurut ajaran agama Hindu, Para Dewa (misalnya Baruna, Agni, Bayu) mengatur unsur-unsur alam seperti air, api, angin, dan sebagainya. Mereka menyatakan dirinya di bawah derajat Tuhan yang agung. Mereka tidak sama dan tidak sederajat dengan Tuhan Yang Maha Esa, melainkan manifestasi Tuhan (Brahman) itu sendiri. Dalam kitab-kitab Veda dinyatakan bahwa para Dewa tidak dapat bergerak bebas tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa juga tidak dapat menganugerahkan sesuatu tanpa kehendak Tuhan. Para Dewa, sama seperti makhluk hidup yang lainnya, bergantung kepada kehendak Tuhan. Dalam kitab suci Bhagawad Gita diterangkan bahwa hanya memuja Dewa saja bukanlah perilaku penyembah yang baik, hendaknya penyembah para Dewa tidak melupakan Tuhan yang menganugerahi berkah sesungguhnya. Para Dewa hanyalah perantara Tuhan. Tuhan Yang Maha Esa melalui perantara Sri Krishna bersabda:
sa tayā śraddhayā yuktas
tasyārādhanam īhate
labhate ca tatah kaman
mayaiva vihitān hi tān
(Bhagavad Gītā, 7.22)
Arti:
setelah diberi kepercayaan tersebut,
mereka berusaha menyembah Dewa tertentu
dan memperoleh apa yang diinginkannya. Namun sesungguhnya
hanya Aku sendiri yang menganugerahkan berkat-berkat tersebut.
Beberapa Dewa dan Dewi dalam agama Hindu
- Agni (Dewa api)
- Aswin kembar (Dewa pengobatan, putera Dewa Surya)
- Brahma (Dewa pencipta, Dewa pengetahuan, dan kebijaksanaan)
- Candhra (Dewa bulan)
- Durgha (Dewi pelebur, istri Dewa Siva)
- Ganesha (Dewa pengetahuan, Dewa kebijaksanaan, putera Dewa Siva)
- Indra (Dewa hujan, Dewa perang, raja surga)
- Kuwera / Kubera (Dewa kekayaan)
- Laksmi (Dewi kemakmuran, Dewi kesuburan, istri Dewa Visnu)
- Saraswati (Dewi pengetahuan, istri Dewa Brahmā)
- Shiwa (Dewa pelebur)
- Sri (Dewi pangan)
- Surya (Dewa matahari)
- Waruna (Dewa air, Dewa laut dan samudra)
- Wayu / Bayu (Dewa angin)
- Wisnu (Dewa pemelihara, Dewa air)
- Yama (Dewa maut, Dewa akhirat, hakim yang mengadili roh orang mati)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar