CATUR PARAMITHA
A. Pengertian / arti catur paramitha
Kata Catur Paramita, berasal dari bahasa Sansekerta. Dari kata ” catur ” yang berarti empat dan ” paramita ” berarti sifat dan sikap utama. Catur Paramita berarti empat macam sifat dan sikap utama yan patut dijadikan landasan bersusila. Catur Paramita merupakan salah satu dari landasan atau pedoman untuk melaksanakan ajaran susila atau ethika dalam ajaran agama Hindu.
B. Pembagian / Bagian-bagian Catur Paramitha
Adapun bagian-bagian catur paramita antara lain :
a. Maitri : artinya semang mencari kawan dan bergaul, yakni tahu menempatkan diri dalam masyarakat, ramah-tamah, serta menarik hati segala perilakunya sehingga menyenangkan orang lain dalam diri pribadinya.
b. Karuna : artinya belas kasihan, maksudnya adalah selalu memupuk rasa kasih sayang terhadap semua mahluk.
c. Mudita : artinya selalu memperlihatkan wajah yang riang gebira, yakni penuh simpatisan terhadap yang baik serta sopan santun.
d. Upeksa : artinya senantiasa mengalah demi kebaikan, walaupun tersinggung perasaan oleh orang lain, ia tetap tenang dan selalu berusaha membalas kejahatan deman kebaikan bisa juga dimaksud dengan ( tahu mawas diri ).
Untuk lebih jelas atau mudah memahami ajaran Catur Paramita ini, dibawah ini disajikam beberapa bentuk larangan-larangan yang penting dilaksanakan oleh umat manusia sebagai berikut :
a. Untuk berbuat Maitri, maka kita jangan melakukan / berbuat bencana yang bersifat maut ( Anta Kabhaya ) atau jangan membenci.
b. Untuk berbuat karuna, maka pantang melakukan perbuatan yang menyebabkan terjadinya penderitaan, tersiksa, kesengsaraan, atau jangan bengis.
c. Untuk dapat berbuat mudita, maka jangan melakukan perbuatan yang dapat menyebabkan orang lain susah, atau jangan memiliki rasa iri hati kepada orang lain.
d. Untuk berbuat upeksa maka pamtang menghina orang lain, memandang rendah orang lain, menindas orang lain, atau selalu dapat berusaha mengendalikan dorongan hawa nafsu jahat.
Demikianlah ajaran Catur Paramita patut kita upayakan realisasikan dalam hidup dan kehidupan ini. Dengan demikian diantara kita mahluk ciptaan-Nya dapat hidup berdampingan, serasi, selaras, harmonis dan damai. Ajaran Catur Paramita sebagai realisasi dari ajaran Tat Twam Asi patut dijadikan pedoman oleh manusia untuk memujudkan kehidupan inh yang sempurna.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar