Ajaran Ketuhanan dalam Weda | ||||||||||
Mantram-mantram Veda
itu adalah nyanyian-nyanyian pujaan yang
ditujukan kepada para dewa. Para dewa dimohon
supaya sudi mendengarkan nyanyian-nyanyian pemujanya yang
pada umumnya mengandung permohonan agar para dewa
menganugrahkan kerahayuan dalam mengayuh hidup di
dunia ini. Nyanyian-nyanyian itu disusun dalam
bahasa Sansekerta, bahasa orang India jaman
dahulu.
Para dewa yang dipuja itu banyak
jumlahnya. Yang sering dipuja antara lain ialah :
Agni (dewa api), Surya (dewa mata- hari), Usas
(dewa fajar), Prthivi (dewa bumi), Dyaus (dewa
langit), Mitra (dewa siang dan langit yang terang
benderang), Varuna (dewa langit yang gelap dan
senja), Maruts (dewa angin ribut) Vayu (dewa angin), Savitr (dewa matahari pagi) dan lain-lainnya lagi.
Dari
nama-namanya itu dewa-dewa itu personifikasi
kekuatan-kekuatan yang tak tampak dibalik kekuatan-kekuatan
alam. Kekuatan-kekuatan alam itu dan apa saja yang ada ini
tunduk pada rta, yaitu tertib alam semesta. Oleh
karena apa yang ada ini berada dalam keserasian
antara yang satu dengan lainnya, maka pengendali
rta itu harus satu saja. Demikianlah Varuna
adalah rtavan, pengendali rta adalah Esa adanya.
| ||||||||||
| ||||||||||
Tuhan yang Esa ini dipuja orang dengan berbagai cara, di berbagai tempat dan dalam berbagai aspek dan perwujudannya. Dewa-dewa itu adalah aspek dari Yang Esa. |
Translate
Minggu, 28 Februari 2016
Ajaran Ketuhanan dalam Weda
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar