Translate

Jumat, 07 Oktober 2016

PRALAYA BHUANA AGUNG DAN BHUANA ALIT

     Ketika alam semesta ini meniada disebut “Pralaya” atau “Brahma Nakta” atau malam hari Brahma. Berdasarkan pendekatan agama “Alam Semesta atau Bhuana Agung” beserta “isinya atau Bhuana Alit” diciptakan oleh Tuhan Yang Maha Esa yang bergelar “Rudra” dan juga dikembalikan pada asalnya oleh Beliau. Jika masa Srsti digabungkan dengan masa Pralaya maka disebut satu hari Brahma atau satu “Kalpa”. Menurut perhitungan bahwa satu kalpa itu kurang lebih 432 juta tahun, yang juga disebut dengan satu tahun Tuhan.

“Utsideyur ime loka, na kuryam karma ced aham, sankarasya ca karta syam, upahanyam imah prajah”. (Bhagawadgita III.24)

Artinya :
Jika Aku berhenti bekerja, dunia ini akan hancur lebur, dan aku jadi pencipta keruntuhan memusnahkan manusia ini semua.

    Gambaran pada waktu terjadinya “Pralaya” dapat dinyatakan sebagai berukut : Hancurnya ikatan kesatuan api atau matahari “teja” lalu menyebar ke seluruh ruangan besar yang mengakibatkan udara menjadi panas dan terus membara akibatnya “air” yang ada menguap dan habis.
     Oleh karena itu, semua makhluk hidup akan mati dan hancur. Zat logam atau batu”tanah” yang ada di bumi dan planet-planet lainnya hancur menjadi cair dan menguap oleh panas yang dahsyat. Panca Maha Bhuta kembali menjadi “atom-atom” dalam wujud yang amat sangat kecil sekali.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar