Penggambaran jagat raya termasuk proses penciptaannya banyak diuraikan dalam beberapa kitab suci Hindu Seperti Brhad Aranyaka Upanisad, Brahmanda Purana, Agastya Parwa dan sebagainya.
Dalam Bhagawadgita BAB VII Sloka 6 di sebutkan :
Etadyonini bhutani
Sarwani ty upadharaya
Aham kritsnasya jagatah
Prabhawah pralayas tatha
Artinya :
Ketahuilah bahwa semua mahkluk
Adanya berasal garba ini
Aku adalah asal mula dan peleburnya
Alam Semesta ini
Maknanya :
Mahkluk Hidup dan Alam Semesta ini adalah berasal dari tuhan, serta leburnya Mahkluk Hidup dan Alam Semesta adalah kehendak Tuhan.
Dalam Bhagawadgita BAB IX Sloka 4 di sebutkan :
Maya tatam idam sarwam
Jagad awyaktamurtina
Matsthani sarwabhutani
Na ca ham tesaw awasthitah
Artinya :
Alam semesta ini diliputi oleh Aku
Dengan wujud Aku yang tak nyata
Semua mahkluk ada padaku
Tetapi aku tidak ada pada mereka
Maknanya :
Alam Semesta dan semua Mahkluk Hidup berada pada Tuhan, tetapi Beliau tidak ada pada Mahkluk Hidup tersebut, dan Tuhan meliputi mereka dengan wujud yang tidak nyata
Dalam Bhagawadgita BAB IX Sloka 10 di sebutkan :
Maya dhyaksena prakritih
Suyate sacaracaram
Hetuna nena kaunteya
Jagad wipari wartate
Artinya :
Alam Semesta ini dibawah pengawasan prakertiKu
Menjadikan segala sesuatu yang bergerak dan yang tidak bergerak
Oh Kantiputra
Dengan ini dunia berputar
Maknanya :
Tuhan menciptakan Alam Semesta ini dengan prakerti Beliau. Dengan itu Beliau dapat menciptakan benda bergerak dan yang tidak bergerak, sehingga dunia ini berputar.
Dalam Bhagawadgita Sloka 11.32 di sebutkan :
Sri Bhagavan uvaca
Kalo smi loka ksaya krt pravrddho
Lokan samahartum iha pravrttah
Rte pi tvam na bhavisyanti sarve
Ye vasthitahpratyanikesu yodhah
Artinya :
Tuhan Yang Maha Esa bersabda : Aku adalah waktu, penghancur
Besar dunia-dunia, dan Aku datang kesini untuk menghancurkan
Semua orang, kecuali kalian (Para Pandawa), semua ksatria di sini
Dari kedua belah pihak akan terbunuh.
Maknanya :
Setiap orang yang berbuat baik dan berbakti kepada Tuhan, maka mereka akan terselamatkan dari bahaya. Dan jika sebaliknya, orang-orang yang berbuat jahat akan terbunuh pada saat terjadinya Pralaya (Kehancuran).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar