PELANGKIRAN DI KAMAR TIDUR, MAKNA DAN FUNGSINYA
(Dikutip dari : Lontar Aji Maya Sandhi)
Dalam lontar Aji Maya Sandhi disebutkan ketika manusia sedang tidur maka Kanda Pat itu keluar dari tubuh manusia dan bergentayangan, ada yang duduk di dada, di perut, di tangan dsb. sehingga mengganggu tidur manusia; oleh karena itu perlu dibuatkan pelangkiran untuk stananya agar mereka dapat melaksanakan tugas sebagai penunggu urip.
Jika itu dilaksanakan maka manusia akan tidur dengan tenang dan nyenyak karena sudah ada yang menjaga dari segala bentuk gangguan roh jahat.
Pelangkiran dari kayu di atas tempat tidur, sebagai stana Kandapat, sedangkan Kandapat diwujudkan dalam bentuk daksina lingga, yakni sebuah daksina yang dibungkus dengan kain putih/kuning. Kemudian dihaturi banten tegteg-daksina-peras-ajuman (pejati) dan setiap bulan purnama dibaharui/diganti, daksina lingganya tidak perlu diganti (biarkan selamanya di situ)
Setiap hari dihaturi banten saiban/jotan
Setiap mau meninggalkan rumah pamit ke Kandapat dan pulangnya membawa oleh-oleh makanan/kuwe, dll. sekedarnya saja, tanda ingat.
Kalau gajian/mendapat hasil uang, dihaturkan dahulu di situ, biarkan semalam, keesokan harinya baru ‘dilungsur’ .
Setiap mau tidur sembahyang, seraya memohon ke Kandapat menjaga kita selama tidur.
Niki tyang sisipkan Doa Sebelum Tidur :
Om Asato Ma Sat Gamaya, Tamaso Ma Jyotir Gamaya Mrityor Mamritan Gamaya
Artinya :
Oh Sanghyang Widhi Wasa, Tuntunlah Kami Dari Jalan Sesat Ke Jalan Yang Benar, Dari Jalan Gelap Ke Jalan Yang Terang Hindarkan Kami Dari Kematian Menuju Kehidupan Sejati.
Suksme ...kirang langkung ampure.
sumber : Cok Bagoes (Bali Global)
Translate
Senin, 23 April 2018
Sabtu, 24 Maret 2018
NGEJOT / DOA SEHABIS MEMASAK MENURUT AGAMA HINDU
NGEJOT / DOA HABIS MEMASAK MENURUT AGAMA HINDU
(dumogi alit2 utawi generasi muda uning)
Di Dapur
Di Tempat Beras
Doa : Om Sri Dewya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai penguasa Amertha, hamba bersujud pada-Mu.
Di Kompor / Tungku
Doa : Om Sang Hyang Tri Agni Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Agni, sebagai penguasa penerang dalam kegelapan, sebagai sumber energi bagi kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Di Tempat Air
Doa : Om Gangga Dewya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dewi Gangga, hamba bersujud pada-Mu.
Di Pelangkiran
Doa : Om Om Dewa Datta Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Purusa Predana, sebagai sumber dari kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Di Sumur
Doa : Om Ung Wisnu Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Wisnu, penguasa Air kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Di Merajan
- Kemulan
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
-Taksu
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
-Sri Sedana
Doa : Om Kuwera Dewa Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Sang Hyang Kuwera, sebagai penguasa kekayaan, hamba bersujud pada-Mu
-Tugu Capah
Doa : Om Sang Hyang Durga Maya Ya Namah
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Durgamaya sebagai saktinya Siwa, penguasa atau dari Butha Kala, hamba bersujud kepada-Mu.
-Penglurah
Doa : Om Anglurah Agung Bhagawan Penyarikan Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Anglurah sebagai perantara bagi Sang Anembah dengan Sang Kasembah, hamba bersujud kepada-Mu.
-Tugu Penunggun Karang
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
-Pengijeng
Doa : Om Sang Hyang Indra Blaka Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud sebagai penguasa alam, hamba bersujud pada-Mu.
-Pengadang-adang
Doa : Om Sang Maha Kala, Nandikala Boktya Namah
Arti : Ya Tuhan, Nandi Kala sebagai penjaga pintu masuk, hamba menghaturkan persembahan semoga berkenan.
-Pintu Masuk
Doa : Om Sang Hana Dora Kala Ya Namah
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dorakala, hamba bersujud kepada-Mu.
-Tempat Ari-Ari
Doa : Ih, Anta, Preta, Bhuta, Kala Dengen, Ya Namah
Arti : Ya Anta, Preta. Butha, Kala Dengen hamba bersujud pada-Mu.
(dumogi alit2 utawi generasi muda uning)
Di Dapur
Di Tempat Beras
Doa : Om Sri Dewya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai penguasa Amertha, hamba bersujud pada-Mu.
Di Kompor / Tungku
Doa : Om Sang Hyang Tri Agni Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Agni, sebagai penguasa penerang dalam kegelapan, sebagai sumber energi bagi kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Di Tempat Air
Doa : Om Gangga Dewya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dewi Gangga, hamba bersujud pada-Mu.
Di Pelangkiran
Doa : Om Om Dewa Datta Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Purusa Predana, sebagai sumber dari kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Di Sumur
Doa : Om Ung Wisnu Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Wisnu, penguasa Air kehidupan, hamba bersujud pada-Mu.
Di Merajan
- Kemulan
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
-Taksu
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
-Sri Sedana
Doa : Om Kuwera Dewa Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Sang Hyang Kuwera, sebagai penguasa kekayaan, hamba bersujud pada-Mu
-Tugu Capah
Doa : Om Sang Hyang Durga Maya Ya Namah
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Durgamaya sebagai saktinya Siwa, penguasa atau dari Butha Kala, hamba bersujud kepada-Mu.
-Penglurah
Doa : Om Anglurah Agung Bhagawan Penyarikan Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Anglurah sebagai perantara bagi Sang Anembah dengan Sang Kasembah, hamba bersujud kepada-Mu.
-Tugu Penunggun Karang
Doa : Om Ang, Ung, Mang Paduka Guru Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud Wijaksara Ang-Ung-Mang atau Tri Guru, hamba bersujud pada-Mu.
-Pengijeng
Doa : Om Sang Hyang Indra Blaka Ya Namah Swaha
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud sebagai penguasa alam, hamba bersujud pada-Mu.
-Pengadang-adang
Doa : Om Sang Maha Kala, Nandikala Boktya Namah
Arti : Ya Tuhan, Nandi Kala sebagai penjaga pintu masuk, hamba menghaturkan persembahan semoga berkenan.
-Pintu Masuk
Doa : Om Sang Hana Dora Kala Ya Namah
Arti : Ya Tuhan, dalam wujud-Mu sebagai Dorakala, hamba bersujud kepada-Mu.
-Tempat Ari-Ari
Doa : Ih, Anta, Preta, Bhuta, Kala Dengen, Ya Namah
Arti : Ya Anta, Preta. Butha, Kala Dengen hamba bersujud pada-Mu.
Rabu, 21 Maret 2018
Hari Dipawali
Hari Dipawali merupakan perayaan kembalinya Sri Rama ke Ayodya. Hari Dipawali di rayakan dengan menyalakan lampu di seluruh kota. Hari raya ini juga sering disebut Divali. Hari raya Dipawali dirayakan dua hari sebelum Tilem Kartika (Oktober dan November)
Hari Raya Gayatri Japa
Hari Raya Gayatri Japa adalah hari raya untuk memperingati turunnya mantra Gayatri. Hari Gayatri Japa jatuh pada sehari setelah Purnama Sravana (Kasa), bulan Juli atau Agustus
Hari Navaratri
Hari Navaratri sering juga disebut Dussera atau Dasahara, hari raya Navaratri jatuh pada paro terang bulan Asuji (September-Oktober) untuk memperingati kemenangan Dharma terhadap Adharma
Hari suci Tilem
Hari Tilem adalah malam bulan mati, pada saat Tilem bulan tidak bersinar. Pada hari itu Sang Hyang Suryaberyoga dan pemujaan ditunjukan kepada beliau
Hari suci Purnama
Hari Purnama adalah bulan bulat penuh, pada saat bulan Purnama bulan bersinar dengan terang. Pada hari itu pemujaan ditunjukan kepada Sang Hyang Candra
Langganan:
Postingan (Atom)